Jenis-jenis Asuransi Jiwa

Jenis-jenis Asuransi Jiwa

Sebetulnya Asuransi Jiwa banyak jenisnya, hanya saat ini memang yang sedang naik daun hanya satu jenis asuransi jiwa saja. Untuk itu disini kita coba membahas jenis Asuransi yang lainnya, supaya kita nggak salah dalam memilih asuransi.

1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)

Asuransi Jiwa Berjangka nama lainnya adalah Term Life Insurance juga suka disebut sebagai asuransi jiwa kematian, merupakan dasar dari semua asuransi jiwa. Program ini memberi perlindungan Uang Pertanggungan dalam jangka waktu tertentu tanpa ada pengembalian baik bentuk tabungan atau investasi.

Ciri-ciri yang menyolok dari program ini adalah premi yang sangat murah, karena isinya hanya mengandung mortalita dan biaya saja serta tidak ada pengembalian apapun apabila kontrak selesai.

Baca juga : Pengertian Asuransi Jiwa dan Contohnya

Produk ini ada beberapa jenis di pasaran, yaitu :

  1. Uang Pertanggungan Tetap Premi menaik (Biasa sebagai tambahan Produk Unit Link)
  2. Uang Pertanggungan Turun Premi tetap (Biasa sebagai perlindungan Kredit)
  3. Uang Pertanggungan Tetap dan Premi Tetap (Biasa untuk perlindungan penghasilan)
Jika Anda memilih asuransi jiwa ini, beberapa keuntungannya adalah:
  • Anda sebagai pemegang polis mendapatkan kebebasan dalam menentukan besarnya premi sesuai dengan kemampuan Anda.
  • Uang pertanggungan yang bisa Anda peroleh sebagai pemegang polis bisa mencapai angka miliaran rupiah. Artinya, jika tertanggung meninggal dunia saat masa kontrak masih aktif, maka keluarga tertanggung akan mendapatkan uang pertanggungan yang cukup besar.

Sementara itu kekurangan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:

  • Tertanggung bisa kehilangan uang premi yang sudah dibayarkan atau premi hangus begitu kontrak selesai apabila tidak mengalami masalah kesehatan maupun meninggal dunia hingga masa kontrak selesai tersebut.
  • Apabila terjadi lupa bayar, polis bisa langsung putus dan untuk menghidupkannya lagi bisa diminta melakukan Medical Check Up atau bahkan ditolak.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)
Asuransi Jiwa Seumur Hidup atau biasa disebut Whole Life Insurance, adalah sebuah produk asuransi yang bertujuan untuk perlindungan seumur hidup, tetapi Pemegang Polis tidak mau kehilangan premi yang dia setorkan, karena Uang Pertanggungan bisa dia dapatkan pada akhir kontrak yang bisa mencapai usia 100 tahun.

Perlindungan yang sangat panjang ini membuat premi menjadi tidak terlalu mahal, jadi dari sisi harga produk ini sedikit diatas produk Term Life.

Produk ini di Indonesia sudah sangat jarang dijual, sehingga cukup sulit mencarinya. Orang yang cocok memiliki produk ini adalah orang yang membutuhkan perlindungan besar tetapi ingin uang yang dia bayarkan kembali, walaupun tidak perlu untung.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:

  • Pemegang polis dimungkinkan untuk mendapatkan nilai tunai dari premi yang sudah dibayarkan.
  • Apabila Anda sebagai tertanggung tidak dapat membayar angsuran premi secara berkala, Anda bisa menggunakan nilai tunai dari premi yang sudah dibayar untuk membayar premi selanjutnya.
  • Premi asuransi yang sudah Anda bayarkan tidak akan hangus jika tidak ada klaim.
  • Saat kontrak berakhir, uang pertanggungan akan diberikan seluruhnya.

Sementara itu kekurangannya adalah:

  • Preminya lebih besar ketimbang premi asuransi jiwa berjangka, bahkan bisa mencapai lebih dari dua kali lipatnya. Alasan dari premi yang tinggi ini adalah karena angka harapan hidup masyarakat Indonesia hanya 65 tahun untuk laki-laki dan 70 tahun untuk perempuan, sehingga kemungkinan klaim asuransi sebelum masa proteksi berakhir lebih tinggi.
  • Nilai tunai dari total premi yang sudah dibayarkan tidak terlalu besar karena bunga untuk asuransi ini biasanya hanya sebesar 4% per tahun, dan angka ini belum dipotong pajak.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance)
Asuransi Jiwa Dwiguna seringkali disebut Endowment Insurance, sesuai dengan namanya produk ini memiliki dua manfaat yaitu untuk tabungan dan perlindungan. Jadi pada produk ini pemegang polis bisa mendapatkan Nilai Tunai pada waktu tertentu atau akan mendapatkan Uang Pertanggungan apabila terjadi resiko meninggal dunia pada tertanggung utama.

Produk ini biasanya digunakan untuk perencanaan pendidikan anak atau untuk dana pensiun, Karena jangka waktunya yang relatif lebih pendek dari asuransi Whole Life.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:

  • Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda bisa mengklaim polis asuransi jiwa ini sebelum masa kontrak berakhir, misalnya untuk dana pendidikan anak Anda. Namun penarikan dana ini hanya bisa dilakukan sekali dalam jangka waktu beberapa tahun sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
  • Jika misalnya Anda sebagai tertanggung masih hidup saat jangka waktu berakhir, Anda akan mendapatkan seluruh uang pertanggungan.

Sementara itu kekurangannya adalah:

  • Karena jenis asuransi jiwa ini memiliki dua manfaat, yang seperti menggabungkan manfaat asuransi jiwa berjangka dengan asuransi jiwa seumur  hidup, jadi preminya cukup besar, bisa mencapai jutaan rupiah per bulannya.

4. Asuransi Jiwa Unit Link
Asuransi Jiwa Unit Link adalah produk terbaru dari Asuransi Jiwa, di Indonesia sendiri baru masuk sekitar tahun 1998. Produk ini menggabungkan keunggulan Asuransi lewat Term Life dengan Reksadana dari sisi investasinya. Jadi produk ini adalah gabungan antara asuransi dan investasi.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:

  • Anda sebagai pemegang polis tidak hanya mendapatkan jaminan perlindungan saja melainkan juga imbal hasil investasi dengan bunga yang cukup tinggi setiap tahunnya.
  • Produk sangat fleksibel, bisa diambil kapan saja, bisa rubah-rubah Uang Pertanggungan kapan saja, bisa di atur waktu pembayarannya dan lain-lain.
  • Meliki Rider (Asuransi Tambahan) yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, bahkan bisa dilepas apabila sudah tidak membutuhkan.

Sementara kerugiannya adalah:

  • Imbal balik dari investasinya kurang signifikan jika dibandingkan dengan investasi murni seperti saham, pasar uang, atau reksadana. Jika Anda mencari keuntungan yang besar dari investasi, Anda sebaiknya tidak mengandalkan asuransi jiwa unit link.
  • Uang pertanggungan yang akan diperoleh tergolong rendah, terutama jika investasinya gagal atau hanya menghasilkan keuntungan yang kecil.

Jadi inilah jenis-jenis asuransi yang banyak dipasaran saat ini. Mudah-mudahan dapat memberikan tambahan Pengertian Asuransi Jiwa dan Contohnya. Apabila membutuhkan bantuan, silahkan klik di SINI

Solusi Selain Asuransi

Solusi Selain Asuransi

Solusi Selain Asuransi

Solusi Selain Asuransi sering menjadi pertanyaan. Uang adalah hal yang penting dalam kehidupan masa kini. Sehingga hampir semua orang melakukan segala hal untuk bisa menghasilkan uang. Masalahnya ada beberapa kejadian yang bisa berdampak kepada terganggunya keuangan kita. Misalnya, Menjadi Cacat, Mengalami Sakit Kritis, Masuk Rumah Sakit dan Meninggal dunia. Kejadian- kejadian ini bisa datang begitu saja tanpa bisa diduga.

Satu hal yang harus diingat, Asuransi tidak bermaksud mencegah semua itu terjadi, asuransi hanya mengurangi dampak keuangan yang timbul karena hal-hal tersebut.

Tapi meski semua itu tampaknya mudah dipahami, masih banyak orang yang menolak asuransi dengan bermacam alasan, dan mengira bahwa asuransi bisa diganti dengan hal lain.

Dibawah ini sering kali dikira bisa menggantikan asuransi.

Ada orang yang berkata, “Saya mau nabung atau investasi sendiri saja.”

Menabung/Investasi adalah konteks yang berbeda dengan asuransi. Menabung dan berinvestasi adalah sebuah tujuan untuk mengumpulkan uang dengan tujuan tertentu dan jangka waktu tertentu. Sementara Asuransi bertujuan mempersiapkan uang sekarang juga kalau mengalami beberap kondisi seperti sakit, Meninggal dunia, Sakit Kritis ataupun cacat.

Menabung/berinvestasi kalau digunakan untuk melindungi dari resiko seperti sakit, dananya akan habis. Sementara dengan asuransi, setiap tahun dana yang tersedia akan selalu diperbarui.

Risiko seperti sakit, kecelakaan, dan meninggal, bisa terjadi kapan saja tanpa diduga. Bisa berpuluh tahun ke depan, atau tahun depan, atau bulan depan, esok lusa, bahkan hari ini juga. Sementara tabungan dan investasi itu butuh waktu untuk bisa menjadi banyak. Menabung 1 juta per bulan, untuk menjadi 1 miliar butuh waktu seribu bulan atau 80 tahun. Pertanyaan: bagaimana jika risiko terjadi saat tabungan belum mencukupi?

Tetapi asuransi bisa menyediakan perlindungan keuangan dalam waktu cepat. Begitu polis disetujui, hari itu juga perlindungan telah berlaku. Tentunya ada syarat dan ketentuan yang berlaku, misalnya mengenai masa tunggu. Tapi secara garis besar, asuransi menyediakan uang besar dalam waktu jauh lebih singkat dibandingkan menabung atau berinvestasi sendiri.

Ada juga yang berkata, “Saya akan menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati.”

Banyak contoh orang sehat yang tahu-tahu sakit berat tanpa kita duga. Schumacher seorang pembalap handal dan berkali-kali menjadi juara dunia, tetapi sampai sekarang malah terbaring lemah karena kecelakaan ketika bermain ski.

Yomi Wardhana, olahragawan lari. Kegemarannya pada olahraga lari sejak usia belasan tahun tidak membuat co-founder IndoRunners tersebut hidup sehat tanpa penyakit. Justeru serangan jantung datang pada saat usianya masih terbilang muda, baru 35 tahun.

Baca juga : http://poskotanews.com/2016/03/20/olahragawan-yang-sakit-jantung/

Menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati itu baik. Tapi apakah bisa menjamin tidak akan sakit atau kecelakaan? Kita mungkin selalu menjaga kesehatan, tapi yang namanya penyakit sering tidak bisa diduga dari mana datangnya, dan itulah sebabnya selalu ada orang sakit setiap hari. Kita mungkin selalu hati-hati, tapi bisa jadi orang lain yang ceroboh, dan itulah makanya selalu ada orang yang kecelakaan setiap hari.

Selain itu, kita pun bisa berasuransi sambil tetap menjaga kesehatan dan selalu hati-hati.

Sekali lagi, asuransi tidak mencegah sakit dan kecelakaan, tapi meminimalkan dampak keuangan yang ditimbulkannya.

Ada juga yang berkata, “Saya mau perbanyak sedekah saja, biar Tuhan yang akan melindungi saya.”

Sedekah itu baik. Tapi apakah asuransi bisa digantikan dengan sedekah?

Tuhan akan membalas sedekah kita, tapi apakah kita tahu bagaimana bentuk balasan dari sedekah itu? Tidak. Bentuk balasan Tuhan bisa bermacam-macam, dan waktunya pun kita tak pernah tahu. Jadi, bagaimana bisa sesuatu yang bentuknya tak diketahui dapat menggantikan asuransi yang bentuknya jelas?

Dan asuransi itu, khususnya yang syariah, pada hakikatnya adalah sedekah yang diformalkan dengan balasan yang sudah ditentukan dalam polis. Tidak ada larangan soal ini. Di luar balasan yang ditentukan, mungkin ada balasan lain lagi dari Tuhan, kita tak pernah tahu. Kita hanya bisa bicara tentang yang tampak.

Dan kita pun bisa berasuransi seraya tetap bersedekah.

Ada lagi yang berkata, “Seandainya potensi ZIS (zakat, infak, sedekah) bisa dimaksimalkan, kita tidak perlu asuransi.”

Untuk ini saya beri contoh. Jika ada sebuah keluarga kaya dengan gaya hidup 50 juta per bulan, lalu kepala keluarganya sakit berat sehingga menghabiskan aset-asetnya dan lalu meninggal dunia sehingga penghasilannya terputus, apakah ada lembaga ZIS atau lembaga sosial lain yang dapat memberikan nafkah kepada keluarga yang ditinggalkan, tidak usah 50 juta tapi cukuplah 10 juta saja per bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum selama seumur hidup? Saya yakin tidak ada yang mampu. Bagaimana jika ada banyak keluarga semacam itu yang minta bantuan ke lembaga ZIS?

Lalu jika anda adalah donatur di lembaga ZIS tersebut, apakah anda rela uang anda digunakan untuk menyubsidi keluarga tersebut? Saya yakin tidak, dan saya sendiri pun jika jadi donatur di lembaga ZIS tersebut tidak akan rela uang saya digunakan untuk menyubsidi orang dengan cara seperti itu. Masih banyak keluarga miskin di Indonesia yang akan cukup bahagia bisa mendapat bantuan beberapa ratus ribu per bulan.

Tapi lembaga asuransi bisa melakukan tugas memberikan nafkah kepada keluarga yang ditinggalkan, dengan syarat sebelumnya sang kepala keluarga ikut program asuransi yang tepat. Untuk menanggung biaya sakit berat supaya tidak menjual aset-aset, programnya ialah asuransi penyakit kritis. Sedangkan untuk perlindungan dari kehilangan pencari nafkah karena meninggal dunia, programnya ialah asuransi jiwa.

Ada juga yang berkata, “Saya akan selalu berdoa kepada Tuhan supaya selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.”

Berdoa itu baik. Jika doa kita sungguh-sungguh dan ikhlas, pasti dikabulkan. Tapi seperti halnya sedekah, apakah kita tahu pasti bentuk pengabulan dari doa kita?

Kita pun bisa berasuransi seraya tetap berdoa dengan tulus dan sungguh-sungguh.

Perlu diketahui bahwa asuransi tidak mencegah terjadinya musibah. Jika memang musibah harus terjadi, ya terjadilah. Tapi asuransi bisa mengurangi kerugian keuangan yang timbul akibat musibah.

2 Hal yang Bisa Menggantikan Asuransi

Jadi, apakah asuransi tidak tergantikan?

Tidak juga. Setidaknya ada dua hal yang bisa menggantikan asuransi.

Pertama, Kekayaan

Asuransi memberikan perlindungan dalam bentuk uang atau harta. Jika kita memiliki harta yang banyak, yang nilainya lebih dari cukup untuk menggantikan apa yang bisa diberikan asuransi, kita boleh tidak ikut asuransi.

Orang-orang kaya seperti Dahlan Iskan, Aburizal Bakri, James Riyadi, Chairul Tanjung, Hasyim Djojohadikusumo, atau Sandiaga Uno, tentu tak akan bermasalah jika harus keluar uang beberapa miliar sampai puluhan miliar untuk biaya sakit.

Pertanyaannya, apakah bagi anda saat ini, keluar uang beberapa miliar terasa bukan masalah? Jika masih masalah, berarti anda butuh asuransi.

Kedua, jasa yang banyak.

Jika anda memiliki jasa yang banyak kepada banyak orang, anda pun tidak perlu asuransi.

Para kiai besar di pesantren, para tokoh agama yang dihormati, para intelektual besar, para politisi jujur yang bekerja nyata, seperti Gus Mus, Habib Rizieq Shihab, Habib Quraish Shihab, Aa Gym, Buya Syafii Maarif, Franz Magnis-Suseno, bahkan Jokowi dan Ahok, sudah pasti akan mudah mendapat bantuan jika mereka butuh uang.

Pertanyaannya, apakah saat ini anda sudah berjasa banyak kepada banyak orang? Apakah anda punya murid-murid atau pengikut yang siap membantu kapan saja anda butuh bantuan?

Jika belum mencapai level itu, anda butuh asuransi.

Dan jelas, dua hal itu (harta yang banyak dan jasa yang banyak) tidak bisa dibuat seketika. Butuh kerja keras, dedikasi tanpa henti, dan waktu yang panjang untuk bisa mencapainya.

Jadi, untuk orang-orang pada umumnya, seperti saya, anda, para pembaca artikel ini, asuransi adalah kebutuhan yang tidak bisa digantikan dengan cara lain.

Jadi dua hal inilah yang menjadi Solusi Selain Asuransi, pertanyaannya apakah Anda sudah mencapai level seperti itu? Hanya Anda yang tahu.

Mau tahu Asuransi Hidup yang menarik ? Klik saja di SINI

×

Powered by Milkyway Network

× Perlu bantuan?