Atlet pun dapat mengalami henti jantung saat berolahraga

Atlet pun dapat mengalami henti jantung saat berolahraga

Atlet pun dapat mengalami henti jantung saat berolahraga. Belum lama ini kita mendapat beberapa berita yang sangat mengejutkan, dimana seorang pemain bola profesional, tahu-tahu ambruk karena mengalami henti jantung.

Bahkan nggak lama setelah itu, seorang atlet bulutangkis nasional mengalami yang lebih buruk sampai meninggal dunia karena kejadian yang sama.

Tentunya, ini menjadi pertanyaan kita sebagai orang awam, kenapa orang yang bugar bisa mengalami hal itu,. tanpa tanda-tanda sebelumnya.

Baca juga : Produk sakit kritis yang bisa ganti 3x kejadian sakit kritis

Karena penasaran, saya mencoba mencari beberapa informasi mengenai perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung. Dan salah satu sumber yang terpercaya saya dapat dari kompas.com

Serangan henti jantung berbeda dengan serangan jantung biasa, meskipun keduanya dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak, dan menyebabkan kematian.

Serangan henti jantung secara medis disebut dengan sudden cardiac arrest (SCA) sebuah peristiwa dimana jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba yang disebabkan adanya gangguan aliran listrik di jantung, sehingga menghambat aktivitas pemompaan darah dan menghentikan sirkulasi darah dalam tubuh.

Pada umumnya orang yang terkena serangan ini saat berolahraga sebetulnya sudah memiliki riwayat jantung ini, hanya mereka tidak menyadari hal ini.

Sementara serangan jantung atau heart attack kebanyakan disebabkan oleh penyakit jantung yang berlangsung kronik dalam waktu yang lama.

Serangan ini terjadi karena adanya penyumbatan mendadak di dalam pembuluh darah koroner yang membuat aliran darah ke otot jantung menjadi terhambat dan akhirnya merusak otot jantung.

Penyebab Henti Jantung saat Olahraga
Kejadian y
ang menimpa kedua atlet belum lama ini adalah kemungkinan besar adalah SCA, bukan serangan jantung.

Kejadian ini desebabkan karena hipertropik kardiomiopati. Kardiomiopati merupakan penyakit genetik yang menyebabkan terjadinya penebalan tidak normal di otot-otot jantung.

Sementara penyebab kematian mendadak di usia yang lebih tinggi berbeda. Pada usia lebih dari 50 tahun, umumnya disebabkan karena mereka memiliki penyakit jantung koroner dan pernah mengalami serangan jantung sebelumnya.

Serangan jantung berdampak beberapa otot jantung menjadi mati dan menyebabkan terganggunya aliran listrik jantung. Mangka tidak heran, bila dikemudian hari mereka menjadi rentan mengalami SCA.

Sumber berita : kompas.com

Sering Begadang? Waspada 9 Resikonya ini

Sering Begadang? Waspada 9 Resikonya ini

Dalam lagunya, musisi dangdut legendaris asal Indonesia Rhoma Irama dalam lagunya yang berjudul “Begadang”, mengatakan bahwa begadang itu tidak diperbolehkan. Apalagi kalau emang nggak ada keperluan yang sangat mendesak.

Apa yang dikatakan lagu itu benar adanya, karena ada beberapa resiko di badan kita apabila kita begadang menjadi sebuah kebiasaan.

Berikut ini 9 bahaya begadang yang bisa membahayakan tubuh Anda.

Beragam bahaya begadang bagi kesehatan.

Salah satu dampak bahayanya begadang adalah kurang tidur yang dapat menyebabkan dampak pada kehidupan sosial, kemampuan mengingat, kesehatan, penampilan hingga berat badan.

Jadi, jangan pernah remehkan jam tidur kamu. Kamu disarankan tidur selama 7-9 jam per hari. Hargai jam demi jam waktu tidur kamu, agar bahaya begadang di bawah ini bisa kamu hindari.

1. Rentan mengalami kecelakaan

Banyak bencana besar di dunia pemicunya adalah kurang tidur, seperti kecelakaan nuklir di Three Mile Island, tumpahan minyak Exxon Valdez bahkan sampai peristiwa Chernobyl yang dijadikan sebuah film.

Ketika kamu kurang tidur, rasa kantuk akan datang dan sangat mungkin dirasakan. Akibatnya sewaktu-waktu kecelakaan bisa saja menimpa kita. Lihat saja, ribuan kecelakaan di Indonesia tiap tahun yang disebabkan karena mengantuk.

Dari studi juga menunjukkan, kurangnya jam dan kualitas tidur karena begadang, bisa menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja.

2. Sulit berkonsentrasi

Apabila tidur kita cukup bisa bermanfaat dalam proses belajar dan berpikir. Apabila kita terlalu sering kurang tidur alias begadang, maka akan merusak keduanya.

Kewaspadaan, konsentrasi, nalar dan kemampuan memecahkan masalah “dirusak” oleh begadang. Selain itu, kurang tidur juga membuat kamu tidak bisa mengingat segala sesuatu yang kamu rasakan dan alami saat siang harinya.

3. Memicu timbulnya penyakit serius

Efek lain dari begadang yang sangat berbahaya adalah mengundang penyakit. Kurang tidur karena sering begadang menyebabkan penyakit serius menyerang tubuh. Beberapa penyakit yang bisa datang adalah :

  • Penyakit jantung
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Detak jantung yang tidak teratur
  • Tekanan darah tinggi
  • Stroke
  • Diabetes

Supaya kamu terbebas penyakit-penyakit ini, perbaiki pola tidur kamu dan kurangi begadang sebisa mungkin.

4. Menurunkan gairah seksual

Para ahli percaya, kurang tidur karena begadang bisa menurunkan libido serta mengurangi ketertarikan pada hubungan seksual. Energi yang terkuras dan rasa kantuk menjadi alasannya. Hal ini tidak hanya berlaku pada pria, tapi juga wanita.

5. Beresiko timbulnya obesitas

Kurang tidur memiliki efek yang sama dengan makan terlalu banyak dan jarang olahraga, yaitu meningkatkan resiko kelebihan berat badan alias obesitas.

Tidur bisa berdampak pada tingkatan dua hormon, leptin dan ghrelin. Keduanya bertanggung jawab mengatur rasa lapar dan kenyang pada tubuh.

Jika kamu kurang tidur, maka kadar hormon leptin akan menurun, sehingga tubuh kamu bisa merasa lapar. Alhasil, makan berlebih pun tak terhindar.

6. Melemahkan sistem imun

Ketika kamu tidur, tubuh kamu akan menghasilkan sitokin, yang berfungsi melawan bakteri dan virus.

Sitokin juga bisa membantu kamu mudah tertidur, sehingga sistem imun bisa memberikan energi agar tubuh tidak mudah terserang penyakit.

Jika kamu kurang tidur, maka sistem kekebalan tubuh tidak bisa bekerja maksimal. Akibatnya, tubuh lebih mudah terkena penyakit.

7. Penurunan produksi hormon

Efek begadang lainnya ialah turunnya produksi hormon. Hormon pertumbuhan hingga testosteron bisa terkena dampak buruk akibat kekurangan jam tidur.

Bagi pria, lemahnya testosteron bisa menyebabkan munculnya lemak, berkurangnya kekuatan dan masa otor, tulang yang rapuh, sampai mudah letih.

8. Meningkatkan risiko kematian

Di Ingris dilakukan penelitian yang tertulis dalam sebuah jurnal Whitehall II Study, ditemukan bahwa kekurangan tidur akibat begadang dapat meningkatkan risiko kematian.

Mereka yang memotong jam tidurnya 5-7 jam dalam satu malam juga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

9. Bikin pikun

Kekurangan tidur akibat begadang juga dapat menyebabkan kamu sering lupa alias pikun. Dalam sebuah studi, peneliti dari Amerika Serikat dan Perancis membuktikan bahwa kekurangan tidur akibat begadang dapat menyebabkan kepikunan atau sering lupa.

Mencegah begadang agar bisa tidur dengan nyenyak

Jika begadang yang kamu lakukan telah mencapai kondisi yang terburuk, terdapat berbagai cara untuk bisa menimbulkan rasa kantuk di malam hari, agar kamu tidak merasakan bahaya begadang. Lakukan langkah-langkah berikut ini, agar kamu bisa tidur dengan nyenyak.

  • Kurangi jam tidur siang
  • Hindari minum kopi setelah lewat tengah hari.
  • Tidur di jam yang sama tiap malam
  • Pasang Alarm, agar bisa bangun dijam yang sama setiap hari.
  • Walau di akhir pekan, tetap pertahankan jam tidur dan bangun sama deperti hari biasa
  • Hindari makan 2 jam sebelum tidur
  • Hindari bermain gadget sebelum tidur.

Jika masalah kurang tidur karena begadang masih kamu rasakan, sebaiknya kamu konsultasi ke dokter. Nanti dokter akan mendiagnosisi kondisi medis yang membuat kamu tidak bisa tidur cepat dan nyenyak di malam hari.

×

Powered by Milkyway Network

× Perlu bantuan?