BPJS telah melakukan sebuah perubahan kebiasaan kita. Dulu banyak orang yang tidak perduli dengan kesehatan, sekarang kita bisa melihat bagaimana Rumah Sakit bisa begitu penuh orang-orang yang berobat.
Tetapi belakangan ini, kenapa begitu banyak berita yang tidak enak mengenai BPJS, banyak Rumah Sakit yang berteriak, karena ternyata BPJS tidak bayar tagihan-tagihannya. Ini membuat pemerintah terus memutar otak untuk menyelamatkan BPJS, karena memang dibutuhkan oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat harus paham secara benar, bagaimana cara kerja BPJS sebenarnya. BPJS sebetulnya adalah sebuah asuransi sosial, yang penyelenggaranya adalah pemerintah. Disebut asuransi sosial karena memang tujuan dari BPJS ini adalah untuk membantu masyarakat menengah kebawah dalam mengatasi kondisi-kondisi kesehatan yang tidak diinginkan.
Disini saya akan membahas lebih fokus kepada BPJS Kesehatan, karena masalah terbesar yang terjadi adalah di bagian ini. Karena orang bisa klaim berkali-kali, program ini yang banyak berhutang kepada Rumah Sakit.
Seperti asuransi umumnya, program BPJS Kesehatan memberi perlindungan kepada kita atas kejadian sakit dengan perlindungan rawat jalan dan rawat inap dengan cakupan perlindungan yang sangat luas, malah jauh melebihi asuransi kesehatan manapun.
Baca juga : Asuransi kesehatan FWD Life menyaingi BPJS Kesehatan
Pertanyaannya adalah, dari mana BPJS membayar semua klaim-klaimnya, padahal perlindungannya jauh lebih luas dari asuransi biasa. Dari pemerintah? Tentunya bukan, dari mana pemerintah mendapat uang untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia yang saat ini sudah melebihi 250 juta orang.
Jawabannya adalah dari premi yang dibayar oleh semua orang yang tergabung didalamnya. Dengan dua kriteria, bagi yang mampu bayar sendiri dan yang tidak mampu dibayar oleh pemerintah lewat bantuan-bantuan khusus.
Tetapi kenapa sampai terjadi tunggakan-tunggakan di RS, yang tentunya menyulitkan RS dalam menangani pasien? Sebenarnya ada beberapa hal yang membuat ini terjadi, yaitu :
1. Kesadaran membayar premi
Program BPJS Kesehatan adalah program subsidi silang, yang sehat akan membantu yang sakit. Jadi apabila yang sakit jumlahnya lebih besar dari yang bayar, karena yang bayar nggak disiplin membayar, tentunya BPJS Kesehatan akan kesulitan membayar klaim.
Yang banyak terjadi adalah banyak orang yang yang bergabung dalam BPJS setelah tahu dia sakit atau harus masuk rumah sakit, setelah sembuh BPJS Kesehatannya nggak dibayar lagi. Hal ini tentunya sangat memberatkan. BPJS sebetulnya sudah dapat mengantisipasi kejadian ini, dengan menggunakan masa tunggu kalau dia baru pulihkan polisnya, bahkan tunggakan sebelumnya juga harus dibayar. Tetapi masih banyak orang yang bergabung ke BPJS ketika sudah sakit, sementara ketika sehat nggak mau bergabung.
Jadi sebetulnya, kalau kita semua mau bergabung dengan BPJS dan disiplin membayar, mungkin kejadian-kejadian diatas nggak mungkin terjadi.
2. SOP Yang Tidak Dijalankan Dengan Disiplin
Banyak terjadi, pemegang kartu BPJS dalam kondisi tidak membayar, tetap bisa klaim. Sehingga menjadi beban keuangan yang berat dan menimbulkan ketidakadilan. Karena orang-orang yang membayar dengan disiplin akhirnya nggak mendapat perlindungan yang semestinya, karena uangnya digunakan buat bayar klaim orang yang bukan semestinya.
Sebetulnya hal ini sudah mulai dapat diatasi dengan menggunakan teknologi yang ada. Sehingga sistem akan menjaga dari kejadian-kejadian seperti ini.
3. Jumlah peserta yang masih sedikit
Semakin banyak peserta BPJS, maka akan semakin besar pula dana yang terkumpul, sehingga BPJS Kesehatan mempunyai cukup uang untuk membayar klaim-klaimnya.
Sehingga penting bagi kita juga untuk mengajak orang-orang disekeliling kita supaya mau bergabung dengan BPJS Kesehatan.
4. Kebiasaan Hidup Sehat
BPJS kesehatan merupakan program Nasional, jadi bukan hanya premi yang dijaga saja, tetapi klaim juga harus dijaga. Klaim dijaga bukannya dengan membatasi klaim, tetapi dengan mensosialisasikan hidup sehat di masyarakat.
Di Indonesia masyarakatnya belum memiliki kesadaran untuk hidup sehat. Sehingga banyak penyakit yang dapat sebetulnya dapat dihindari, tetapi gagal untuk dihindari. Misalnya dengan menghilangkan kebiasaan merokok, maka resiko orang terkena penyakit yang berhubungan dengan paru semakin berkurang.
Atau dengan membudayakan olahraga, maka akan semakin sedikit orang terkena penyakit-penyakit kritis diusia muda.
Jadi, teman-teman BPJS, adalah milik kita semua, ayo kita semua bergabung dan saling membantu dengan program ini. Sehingga semakin banyak masyarakat kita yang akan terbantu, khususnya dibidang kesehatan.